Rabu, 05 Juni 2013

DAYAK BARAKI

Suku Dayak Baraki, adalah salah satu di antara kelompok suku dayak yang bermukim di muara sungai Barito provinsi Kalimantan Selatan. Suku Dayak Baraki ini oleh para peneliti dikatakan sudah hampir tidak dapat diketahui lagi identitasnya, karena mereka telah berbaur dengan kelompok etnik banjar. Dayak Baraki          berhubungan erat dengan Suku Induknya Dayak Ngaju dan Sub Suku Dayak Bakumpai. Wilayah penyebarannya saat ini adalah kabupaten Barito Kuala sekitar wilayah kecamatan baranggas dan Tabunganen dan Banjar

Sebenarnya tidak begitu, karena sampai sekarang suku Dayak Baraki masih tetap eksis dan tetap mengaku sebagai orang dayak.Beberapa situs menyebutkan bahwa suku Dayak Baraki adalah sama dengan suku Dayak Barangas, tetapi menurut orang Baraki mereka adalah etnis berbeda dengan orang Barangas, walaupun kemungkinan mereka berasal dari rumpun dan asal yang sama.

Orang Dayak Baraki, hidup di antara agama Islam yang menjadi mayoritas di wilayah provinsi Kalimantan Selatan. Karena itu suku Dayak Baraki mendapat pengaruh untuk memeluk agama Islam dan tidak ada lagi yang masih mengamalkan agama asli suku dayak seperti agama Kaharingan. Suku Dayak Baraki tidak seperti suku dayak lain yang tidak mengaku dayak lagi apabila telah memeluk Islam, sampai hari ini mereka tetap mengaku sebagai orang Dayak.

Suku Dayak Baraki dalam berbahasa dan berkomunikasi sehari-hari memakai bahasa Melayu Banjar. sebenar nya suku Dayak Baraki memiliki bahasa sendiri, sebagian komunitas suku ini  terutama orang-orang tua masih bisa bertutur dalam bahasa Dayak Baraki yang mempunyai kemiripan dengan Bahasa Dayak Ngaju dialek Bakumpai, Baradia, Barajida dan Mengkatip. Bahasa Baraki saat ini yang masih diucapkan oleh generasi usia menengah, biasanya sudah banyak menyerap atau terpengaruh bahasa Melayu Banjar.


Budaya dan adat istiadat suku Dayak Baraki sangat terpengaruh dengan budaya Melayu Banjar, dikarenakan letak geografisnya serta pengaruh demografis suku-suku sekitarnya yaitu Banjar Kuala dan Bakumpai yang juga mengamalkan budaya melayu


Sehingga budaya dan adat istiadat suku Dayak Baraki yang asli seperti suklu dayak Nagju induknya bisa dikatakan hampir musnah. Selain bahasa, budaya dan adat istiadat yang nyaris punah, sepertinya hanya tinggal pengakuan dan kebangaan sebagai orang dayak saja yang masih tersisa dari suku Dayak Baraki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar